Jakarta, Aktual.co — Pekan depan sudah politik dalam negeri kita kembali panas. Musababnya tetap perihat pemilihan Kapolri.

Sudah dua bulan sejak Jenderal Sutarman dicopot oleh Presiden Joko Widodo, Polri belum memiliki pimpinan tertinggi atau Kapolri definitif. Ini baru pertamakalinya terjadi di Indonesia. Tapi tanpa seorang Kapolri, polisi tetap bekerja. Itu hebatnya.

Semua dimulai dari pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan. Seorang polisi yang dekat dengan garis politik Presiden Jokowi. Budi yang namanya sudah disodorkan kepada pimpinan DPR RI untuk dimintai persetujuan malah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dan kita semua tahu langkah itu berujung pada penetapan tersangka dua pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Sulit untuk tidak menduga peristiwa itu sebagai rangkaian balasan.

Budi kemudian kita tahu lolos dari jerat hukum setelah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan gugatanya. Namun Jokowi tidak melantik mantan ajudan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati itu. Presiden memilih menyodorkan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri. Penyerahan nama dilakukan Presiden saat DPR memasuki masa reses.

Pekan depan DPR baru akan membuka surat tersebut. Komisi III DPR sebagai penentu lolos tidaknya Badrodin belum menentukan jadwal sidang. Namun menarik jika kita melihat dinamika politik satu bulan terakhir. Utamanya kondisi politik internal Partai Golkar pasca keputusan Kementrian Hukum dan HAM yang mengesahkan kubu Agung Laksono.

Kubu Aburizal Bakrie yang saat ini masih kuat pengaruhnya di DPR tentu tidak akan tinggal diam dengan kondisi ini. Informasi yang dihimpun Aktual menyebutkan sikap partai berlambang beringin ini akan sangat menentukan nasib Badrodin. Bahkan jika Golkar menolak sikap yang sama akan ditempuh oleh salah satu partai pendukung pemerintah.

Bila itu terjadi bisa dibayangkan bagaimana kemelut akan kembali ke istana Presiden. Belum lagi kabar di internal Kepolisian yang menyebutkan akan memasangkan Badrodin dengan Budi Gunawan sebagai Wakapolri. Tentunya jika pilihan itu yang diambil sudah pasti akan gaduh. Berbarengan dengan rupiah yang terus melemah dan harga minyak dunia yang tak tentu arah.

Pas sudah. Mari berdoa.

Oleh: Wahyu Romadhony