Jakarta, Aktual.co — Dewan Asuransi Indonesia (DAI) terus mengembangkan pasar asuransi di Indonesia dengan menciptakan agen-agen yang memiliki kompetensi, profesionalitas, dan komitmen, ujar Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia Hendrisman Rahim.

Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa baru 17,84 persen atau hanya sekitar 18 dari setiap 100 penduduk Indonesia yang sudah mengerti manfaat asuransi dengan baik (well literate), dan hanya sekitar 12 dari setiap 100 penduduk Indonesia yang menggunakan produk dan jasa perasuransian atau 11,81 persen.

“Salah satu upaya yang dilakukan dengan sertifikasi keagenan, agen yang sudah mengikuti ujian sertifikasi diharapkan dapat memahami dan mengerti benar profesi agen, produk, pengetahuan, dan etika profesi agen,” ujar Hendrisman Rahim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/10).

Apabila semakin banyak agen ikut ujian sertifikasi, semakin banyak agen yang telah mempelajari pengetahuan dan etika tentang asuransi.

“Target kami pada akhir 2015 terdapat 500 ribu agen. Kami telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai hal tersebut, antara lain menurunkan biaya ujian sertifikasi keagenan, membuka pusat-pusat ujian di berbagai kota sampai ke kota kabupaten untuk memudahkan agen ikut ujian serta membuka jadwal ujian yang lebih variatif,” ujar dia.

Ia mengatakan agen asuransi merupakan profesi menjanjikan.

Mereka mempunyai tugas mulia, menawarkan produk dan jasa yang dibutuhkan sepanjang masa, dari kelahiran hingga pada akhir kehidupan manusia.

“Ke depan, saya ingin masyarakat lebih menghargai profesi agen asuransi. Saya juga ingin para agen lebih meningkatkan kemampuan dan pengetahuan asuransi serta perencanaan keuangan, agar dapat bersaing saat era Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun depan,” kata dia lagi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka