Jakarta, Aktual.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyebutkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) menghemat anggaran hingga 70 persen.
“UNBK sangat berpengaruh pada anggaran penganggandaan dan penyaluran naskah ujian. Jika sebelum UNBK, anggaran untuk UN mencapai Rp135 miliar, maka sekarang dengan UNBK sebanyak 78 persen, maka anggarannya hanya Rp35 miliar atau menghemat anggaran hingga 70 persen,” ujar Sekretaris Balitbang Kemdikbud Dadang Sudiyarto di Jakarta, Kamis (15/3).
Dadang menjelaskan anggaran yang mengalami penurunan hanya untuk penggandaan dan distribusi naskah, sedangkan untuk pengawasan tetap. Hal itu dikarenakan dalam satu ruangan, baik UNBK maupun UN berbasis Kertas Pensil (UNKP) pengawas tetap dua.
“Bedanya kalau UNBK, yang satu proktor yang satu pengawas, tapi kalau UNKP dua-duanya adalah pengawas,” ujar dia.
Pihaknya menargetkan ke depan, semakin banyak sekolah yang menggunakan UNBK.
Kemdikbud menyatakan UN 2018 akan diikuti 8,1 juta peserta didik yang berasal dari 95.780 satuan pendidikan dari berbagai jenjang sekolah menengah pertama (SMP) sederajat, sekolah menengah atas (SMA) sederajat dan pendidikan kesetaraan.
Untuk jenjang SMK, UN akan dimulai pada 2 hingga 5 April 2018. Jenjang SMA/madrasah aliyah (MA) diselenggarakan pada 9 sampai dengan 12 April 2018. Sedangkan untuk peserta didik yang tidak dapat mengikuti UN pada tanggal yang ditentukan dapat mengikuti UN susulan pada 17 dan 18 April 2018.
Pada jenjang SMP/madrasah tsanawiyah (MTs), UN akan dilaksanakan pada 23 sampai dengan 26 April 2018. Sedangkan UN susulan akan diselenggarakan pada 8 dan 9 Mei 2018.
Untuk pendidikan kesetaraan program Paket C, UN dilaksanakan pada tanggal 27, 28, atau 29, 30 April dan 2 Mei 2018. Sedangkan untuk program Paket B, UN akan dilaksanakan pada tanggal 4, 5, 6, dan 7 Mei 2018. Ujian nasional susulan untuk program Paket B dan Paket C akan dilaksanakan pada tanggal 11 sampai dengan 14 Mei 2018.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara