Sementara itu, fenomena globalisasi merupakan dinamika yang paling strategis dan membawa pengaruh dalam tata nilai dari berbagai bangsa termasuk Bangsa Indonesia.
Ia mengatakan sebagian kalangan menganggapnya sebagai ancaman yang menggulung tata nilai dan tradisi bangsa.
“Meski demikian, di satu sisi globalisasi menjadi keuntungan untuk mendapatkan kemudahan menyerap segala bentuk informasi tanpa batasan waktu dan wilayah. Bagi bangsa yang tidak mampu menahan derasnya arus informasi dari dunia manapun, membuat generasi muda dengan mudah mengetahui dan menyerap informasi dan budaya negara lain, demikian sebaliknya negara manapun dapat dengan mudah mendapatkan segala bentuk informasi dan budaya dari negara kita, di sinilah karakter bangsa diperlukan karena ketika karakter bangsa tidak kuat maka globalisasi akan melindas generasi muda kita,” jelasnya.
Adapun, kegiatan dengan jumlah peserta 50 orang dan berasal dari 13 Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) tersebut dilaksanakan 26 hingga 28 November 2018.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid