“Tujuan Kemenag baik tetapi kurang tepat memilih karena yang layak menjadi penceramah jauh lebih banyak,” kata Said.
Dia pun mengusulkan agar Kemenag membuat kriteria penceramah yang tidak layak kepada masyarakat. “Misalnya jangan panggil penceramah yang menghina Pancasila, menggunakan kata-kata kotor, caci maki, atau menimbulkan fitnah, atau menghasut,” kata dia.
(Wisnu)