Jakarta, Aktual.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta kepada masyarakat untuk tenang dan tidak panic buying menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah, karena stok komoditas pangan pokok dijamin aman.
“Kementerian Perdagangan berharap masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kebutuhan beras masyarakat untuk dikonsumsi,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim di Jakarta, Senin(4/3).
Ia mengatakan bahwa masyarakat melakukan panic buying bukan karena ketiadaan beras, melainkan ingin mendapatkan harga yang lebih murah.
Fenomena ini, kata dia, justru dapat mengakibatkan harga menjadi lebih buruk.
“Panic buying bisa mempengaruhi harga menjadi lebih buruk lagi,” kata Karim.
Oleh karena itu, Karim berharap agar masyarakat berbelanja dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhannya.
Apabila merasa takut dengan harga beras yang meningkat, kata dia, pemerintah sudah menyiapkan alternatif beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog.
“Bahkan juga sekarang, yang tahun lalu (SPHP) tidak ada di retail modern, ini juga tersedia,” kata Karim lagi.
Selaras dengan Karim, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani juga meminta kepada masyarakat untuk tidak belanja berlebihan yang dapat menimbulkan food waste atau sampah makanan.
“Jangan sampai menimbulkan food waste karena terlalu kalap belanjanya,” kata Rachmi.
Kemudian, ia juga mengatakan bahwa bantuan pangan untuk beras masih akan terus diserahkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) hingga bulan Juni.
“Sebentar lagi juga akan rilis bantuan keluarga yang berisiko stunting, itu berupa ayam 1 kg dan telur 10 butir. Ini akan diberikan untuk 1,4 juta keluarga risiko stunting,” kata Rachmi.
Bapanas berharap agar dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangannya.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah