Jakarta, Aktual.com – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong adanya optimalisasi riset dan pelatihan bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mewujudkan BUMDes yang berdaya saing.
“Dengan dukungan riset, pelatihan, dan akses pasar, BUMDes diharapkan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kemendes PDTT, Harlina Sulistyorini dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (14/10).
Ia mencontohkan pelatihan itu seperti yang digelar Kemendes PDTT dan sejumlah pihak menjelang acara Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) di Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara pada Sabtu (12/10).
Terkait dengan Gernas BBI dan BBWI, Harlina menyampaikan kegiatan itu bertujuan untuk mendongkrak pengembangan produk unggulan BUMDes, baik di pasar domestik maupun internasional.
Ia berharap acara tersebut dapat mempercepat kemajuan BUMDes di seluruh Indonesia, khususnya di Maluku Utara.
“Kami dari Kementerian Desa sangat mendukung dan memfasilitasi serta menjadi sahabat dan pendamping dari kegiatan-kegiatan di Maluku Utara. Kami selama ini juga mendampingi BUMDes untuk lebih didorong pada penguatan ekonomi Maluku Utara,” kata dia.
Sebagai Campaign Manager Gernas BBI dan BBWI, Harlina menambahkan bahwa Gernas BBI berkomitmen mempromosikan produk lokal dari berbagai sektor, termasuk manufaktur, kuliner, fesyen, kerajinan, dan industri kreatif lainnya.
Gerakan itu, kata dia, juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kualitas produk dalam negeri serta memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.
“Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia, sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk meningkatkan kebanggaan dan kecintaan terhadap produk dalam negeri,” ucapnya.
Harlina menggarisbawahi pentingnya inovasi dan transformasi digital untuk meningkatkan daya saing BUMDes dan usaha kecil menengah (UMKM), terutama di daerah-daerah seperti Maluku Utara yang kaya akan sumber daya alam.
“Maluku Utara adalah negeri rempah yang dianugerahi kekayaan alam luar biasa. Ini merupakan potensi besar yang harus dioptimalkan melalui inovasi produk BUMDes,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan