Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Hafidz Muksin pada acara diseminasi program prioritas bidang kebahasaan dan kesastraan di Kota Medan. (ANTARA/Juraidi)

Medan, Aktual.com – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek bersama Komisi X DPR melakukan diseminasi program prioritas bidang kebahasaan dan kesastraan di Kota Medan, Sumatera Utara dalam rangka Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Badan Bahasa.

Kegiatan yang dilakukan di Medan, Sabtu tersebut, menghadirkan narasumber Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Hafidz Muksin, Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, dan Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara Hidayat Widiyanto.

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Hafidz Muksin mengatakan diseminasi program kebahasaan dan kesastraan menjadi langkah strategis sebagai bentuk akuntabilitas keterbukaan informasi publik dan mewujudkan Badan Bahasa agar semakin bermartabat dan bermanfaat.

Sebagai unit utama di Kemendikbudristek yang mengawal salah satu lambang negara yakni bahasa, saat ini telah melakukan transformasi kebijakan dengan tiga fokus utama.

Ketiga fokus utama tersebut yang pertama literasi kebahasaan dan kesastraan. Literasi kebahasaan dan kesastraan merupakan salah satu upaya Badan Bahasa untuk menciptakan ekosistem masyarakat Indonesia yang berbudaya literasi, terutama baca dan tulis.

Fokus kedua adalah pelindungan bahasa dan sastra daerah yang merupakan upaya menjaga bahasa dan sastra daerah agar tidak punah.

Berkaitan dengan hal itu, berbagai aktivitas dilaksanakan dalam rangka melindungi bahasa daerah, yaitu pemetaan bahasa, kajian daya hidup bahasa, konservasi, revitalisasi, dan registrasi.

Dari berbagai aktivitas pelindungan bahasa daerah, prioritas tahun ini diarahkan pada upaya menumbuhkan penutur muda melalui revitalisasi bahasa daerah.

Fokus ketiga adalah internasionalisasi Bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai hal, di antaranya melalui jalur diplomasi kebahasaan yaitu pemanfaatan ilmu, sumber daya, dan strategi kebahasaan untuk mengembangkan dan membina hubungan baik antarbangsa dan antarnegara.

Anggota Komisi x DPR-RI Sofyan Tan mengatakan pihaknya mendukung program prioritas bidang kebahasaan dan kesastraan di Kota Medan tersebut sebagai upaya penyusunan rekomendasi kebijakan Badan Bahasa.

Diseminasi Program Prioritas Bidang Kebahasaan dan Kesastraan pada tahun ini tidak hanya diadakan di Kota Medan, melainkan di lima kota dan kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Purwakarta, Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Tegal.

Diharapkan dari kegiatan ini nantinya dapat memberi manfaat kepada semua ekosistem bahasa Indonesia, seperti masyarakat umum, pengambil kebijakan di bidang kebahasaan dan kesastraan, para pendidik, sastrawan, penulis, penerjemah, akademisi, mahasiswa, siswa, masyarakat luas, praktisi media massa, dan pembelajar bahasa Indonesia.

Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara Hidayat Widiyanto mengatakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa perlu membuka ruang konsultasi publik, mendengarkan masukan dari kelompok masyarakat, dan mengadakan forum diskusi atau pertemuan terbuka dengan masyarakat.

“Hal itu dilakukan untuk mendorong partisipasi publik dalam penyusunan kebijakan pemerintah di bidang kebahasaan. Diseminasi Program Prioritas Bidang Kebahasaan dan Kesastraan yang digelar hari ini juga bagian dari mendorong partisipasi publik,” katanya. (ANTARA)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Tino Oktaviano