Jakarta, Aktual.com – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan mencatatkan dari seluruh penerbangan domestik sepanjang tahun 2017 telah terjadi 159.153 keterlambatan penerbangan (19,21%), serta penerbangan yang dibatalkan sebanyak 5.432 penerbangan (0,66%).
Penyebab delay dan cancel pada tahun 2017 lalu seperti dikutip, masih didominasi oleh faktor non teknis operasional (terkait dengan maskapai penerbangan), yaitu 9,67% atau 80.094 penerbangan. Disusul oleh faktor teknis operasional (terkait dengan bandar udara) sebesar 6,43% atau 53.250 penerbangan, faktor lain 1,68% (13.931 penerbangan) dan faktor cuaca 1,43% (11.879 penerbangan).
Berikut ini 5 maskapai yang paling sering delay sapanjang 2017:
1. Trigana Air
OTP 42,49%. Dari total penerbangan Trigana Air 8.784 dan penerbangan yang on time 3.732 penerbangan.
2. Travel Express
OTP 74,40% dengan total penerbangan 9.287 dan penerbangan on time 6.909 penerbangan.
3. Kalstar Aviation
(berhenti operasi per 30 September 2017) dengan OTP 58,10% atau totalnya mencapai penerbangan 12.177 dan penerbangan on time 7.075 penerbangan.
4. Susi Air
OTP 72,65% dengan total penerbangan 6.781 dan penerbangan on time 4.926 penerbangan.
5. Indonesia AirAsia
OTP 75,94% dengan total penerbangan 7.378 dan penerbangan on time 5.603 penerbangan.