Pada Perayaan Seba itu, masyarakat Badui menyerahkan hasil bumi, seperti pisang, beras, gula aren, talas dan palawija kepada pemerintah daerah sebagai rasa syukur atas limpahan Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Kami menilai Seba Badui menjadikan aset budaya Tanah Air yang perlu dilestarikan,” katanya.

Menurut dia, Kemenpera mendorong Bupati Lebak agar mengembangkan dan melestarikan Seba Badui sebagai agenda destinasi wisata tahunan yang bisa mendatangkan wisatawan dunia.

Sebab, destinasi wisata tersebut dapat mendatangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga daerah. Apalagi, kerajinan masyarakat Badui di antaranya kain tenun, tas koja dan aneka sovenir sudah menembus pasar.

“Kami yakin Seba Badui dapat mendongkrak kunjungan wisata dunia,bahkan di antaranya terdapat jurnalis Perancis, Italia, Belanda dan Turki,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: