Para pedagang, lanjut dia, khawatir garam industri dikemas menjadi garam konsumsi dan beredar di pasaran.

“Kami sebagai pedagang tentu khawatir karena jika konsumen kenapa-kenapa komplain ke kami, bukan ke perusahaan, kami pasti kehilangan pelanggan akibat itu.”

Sementara itu, kepala gudang perusahaan pengolahan garam di Bengkulu, CV Abadi, Indra menyebutkan pihaknya memastikan garam industri tidak akan beredar menjadi garam konsumsi.

“Kami sebenarnya juga khawatir. Kalau ada oknum yang mengedarkan garam industri, kami tentu juga takut orang berpikir itu hasil pengolahan kami karena cuma ada dua perusahaan pengolah garam di Bengkulu, dan satunya lagi milik pemerintah,” kata Indra.

CV Abadi, katanya, memastikan garam industri tidak akan beredar di pasaran. Pihaknya sudah bekerja sama dengan pihak terkait lainnya seperti dinas perindustrian dan perdagangan setempat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Ant

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu