Lumajang, Aktual.co – Ada yang unik dari penampilan personil Satlantas Polres Lumajang saat bertugas, Senin (10/11). Mereka diwajibkan mengenakan pakaian seragam jaman dulu (Jadul) ala pejuang kemerdekaan 1945 saat bertugas.

Rata-rata para personel Polri yang bertugas menjaga tertib berlalu lintas itu, menggunakan celana tiga perempat mirip celana pejuang tempo doeloe. Bahkan, baju yang dikenakan pun lain dari biasanya.

Perubahan penampilan personel kepolisian ini mengundang perhatian saat mereka mengamankan jalur lalu lintas di Jl. Alun-Alun Utara, saat Upacara Peringatan Hari Pahlawan yang dipimpin Drs H As’at Malik, M.Ag, Wakil Bupati Lumajang.

Perubahan tampilan “wajah” personel Polri hari ini, menurut Kasatlantas Polres Lumajang, AKP Samirin, adalah instruksi Dirlantas Polda Jatim, khusus untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November.  

“Sebenarnya tidak hanya personel yang bertugas mengatur lalu lintas di jalan ini saja yang mengenakan pakaian seragam jadul ala pejuang kemerdekaan ini. Karena, personel yang melakukan pelayanan di Samsat juga mengenakan pakaian yang sama,” katanya.

Untuk menyiapkan baju pejuang ini, diakui Samirin, bukan pekerjaan mudah. Terbukti, dia harus pontang-panting meminjam semua pakaian itu dari Komunitas Sepeda Antik atau KOSTI.

“Saya pinjam seragam ini dari teman-teman di KOSTI. Tapi nanti saya akan menjahitkan pakaian seperti ini. Karena nampaknya ini bakal rutin setiap tahun diperlukan, paling tidak punya sendiri,” ungkap Samirin.

Makna penggunaan pakaian ala pejuang ini, menurut Kasatlantas Polres Lumajang, untuk mengobarkan kembali semangat para pejuang tempo doeloe. Sehingga generasi muda masa kini pun termotivasi untuk menjadi pahlawan bagi masyarakat dilingkungan.

“Menjadi pahlawan tidak hanya berjuang melawan penjajah saja. (Bisa juga) Tidak menganggu aktivitas pengguna jalan lain yang membahayakan jiwa. Tidak kebut-kebutan juga merupakan pahlawan dalam bentuk lain,” imbuhnya.

Samirin menuturkan, sehari sebelumnya pun Satlantas Polres Lumajang mengelar konvoi keliling, Konvoi yang melibatkan berbagai komunitas motor ini diikuti 350 orang yang wajib mengenakan baju pahlawan.

Artikel ini ditulis oleh: