“Seperti isu masuknya tentara Tiongkok ke Indonesia, banyaknya tenaga kerja asing ilegal ke Indonesia. Lalu ancaman Cyber dan Media War. Maraknya informasi provokatif dan hoax yang dapat memecah belah bangsa indonesia dengan mengadu domba antara ulama dengan pemerintah,” ulas dia.
BG juga menyebut serangan virus di komputer adalah ancaman dari pihak intelijen asing kepada Indonesia. Dan ada ancaman separatisme oleh kelompok Gerakan Separatis Papua Barat dan Papua serta Gerakan Aceh Merdeka yang terus melakukan pergerakan signifikan.
Dia menyebutkan, peran ulama, nasionalis ditambah TNI dan Polri tidak dapat dipisahkan dari keberadaan bangsa Indonesia.
“Ulama, umaro, umat islam, TNI dan Polri adalah kekuatan sekaligus kebanggaan indonesia dan negara untuk terus dapat menjaga keutuhan bangsa dan menjadi contoh bagi kehidupan dan peradaban dunia yang damai,” paparnya.
Dia berharap, para kiai, ulama dan pemerintah terus berkomitmen untuk mengimplementasikan nilai-nilai pancasila melalui pembentukan unit kerja presiden pembinaan Ideologi Pancasila.
“Dalam penanganan masalah dan konflik sosial di masyarakat, pemerintah telah melalukan langkah antisipatif dan upaya cegah dini melalui pendekatan secara keagamaan dan pelibatan tokoh agama,” tandasnya.
Laporan: Fadlan Syiam Buhto
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby