Sejumlah bus diparkir di terminal bayangan di Jalan Layang di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/6). Keberadaan bus yang diparkir di pinggir jalan tersebut menyebabkan sebagian badan jalan tertutup dan mengganggu arus lalu lintas setempat. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnain mengaku belum pulang ke rumahnya, sehingga menamai dirinya “Bang Toyib” karena mempersiapkan kesiapan angkutan Lebaran 2016.

“Saya ini bukan hanya tidak mudik, tapi belum pulang ke rumah, jadi menginap terus di terminal seperti Bang Toyib, enggak pulang-pulang,” kata Revi di Jakarta, Sabtu (2/7).

Revi mengaku belum pulang ke rumahnya selama satu bulan belakangan karena mempersiapkan angkutan mudik dan balik Lebaran 2016.

Seperti dalam sebuah lagu dangdut, diceritakan karakter Bang Toyib yang tidak kunjung pulang dalam tiga kali puasa dan Lebaran dan Revi mengaku merasakan hal yang kurang lebih sama.

“‘Ramp check’ pada masa Angkutan Lebaran ini selama 24 jam, jadi enggak berhenti-berhenti. Setiap ada bus yang masuk, kita cek,” katanya.

Dia mengaku pihaknya tetap siaga meskipun pemudik pada musim Lebaran ini mengalami penurunan yang signifikan, mencapai 50 persen.

“Dari Kepala Dinas juga mengawasi, HT (alat komunikasi) tidak berhenti bunyi, mau malam mau pagi, mengecek bagaimana ini bus,” katanya.

Revi menyebutkan pada H-4 ini sejak pukul 00.00 WIB hingga 13.00 WIB, tercatat sebanyak 1.008 penumpang dengan 108 bus yang berangkat, sementara itu sebanyak 341 penumpang dengan 122 bus yang tiba.

Bahkan, lanjut dia, pada H-5 Lebaran 2016, tercatat sebanyak 2.375 penumpang dengan 212 bus, atau jauh menurun dibandingkan dengan Lebaran 2015 di mana jumlah penumpang mencapai 6.229 penumpang dengan 462 bus.

“Ya memang ini risiko pekerjaan, selain enggak boleh cuti, orang-orang libur, kita enggak,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai saat Lebaran tidak libur adalah pilihan hidup bagi insan transportasi di seluruh penjuru negeri ini.

Jonan mengaku pernah menanyakan kepada seorang masinis kereta api yang sudah bekerja selama lima tahun dan tidak pernah merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

“Lalu ditanya lagi, dalam lima tahun apakah pernah merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Jawabannya, Alhamdulillah tidak pernah, jadi ini adalah pilihan hidup,” katanya Jonan mengatakan tidak melarang pegawainya untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga, tetapi sebaiknya tidak mengambil cuti terlalu lama.

“Semua insan transportasi, termasuk kepolisian dan TNI itu kalau hari besar tidak libur dan harus siaga. Ini pilihan hidup,” katanya.

Dia juga mengapresiasi kinerja seluruh pegawai Kemenhub dalam mewujudkan suksesnya masa angkutan Lebaran 2016.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka