Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kestuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berujuk rasa di depan kantor PMK, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018). Aksi mahasiswa ini menuntut pemerintahan Jokowi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, menurunkan harga kebutuhan pokok, menghentikan impor yang tidak diperlukan dan melakukan swasembada pangan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar 43 poin ke posisi Rp14.605 akibat masih terpengaruh keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed).

“Laju rupiah melanjutkan pelemahannya, keputusan The Fed menaikan suku bunga acuannya masih menjadi faktor negatif bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah,” kata Analis CSA Research Institute, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (26/12).

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2,25 hingga 2,50 persen dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (19/12) waktu setempat.

Ia menambahkan masih adanya proyeksi The Fed akan kembali menaikan dua kali lagi suku bunganya pada 2019 juga menjadi perhatian pasar sehingga aset mata uang negara berkembang relatif masih bervariasi.

Di sisi lain, lanjut dia, tingkat imbal hasil obligasi Amerika Serikat dengan tenor pendek yang cenderung meningkat juga masih menjadi kendala bagi rupiah.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid