Kerajaan Arab Saudi pada Senin (22/6) kemarin telah memutuskan Ibadah Haji 1441 H akan dilanjutkan bulan depan dengan jumlah jamaah yang sangat terbatas. Adapun jamaah yang diizinkan yakni hanya penduduk lokal dari berbagai negara yang sudah tinggal di Arab Saudi, sementara untuk jamaah internasional telah dibatalkan.

“Jumlah peziarah yang sangat terbatas dari berbagai kebangsaan yang sudah tinggal di Arab Saudi, akan dapat melakukannya,” kata Kementerian Haji dan Umroh Saudi, dilansir dari ArabNews.com, Selasa (23/6).

Kementerian Haji dan Umroh Saudi juga mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil karena ancaman yang terus-menerus dari pandemi coronavirus dan untuk menjaga kesehatan masyarakat global. Tak hanya itu, mengingat kelanjutan pandemi dan risiko Coronavirus menyebar di ruang ramai dan pertemuan besar.

“Keputusan ini diambil untuk memastikan haji dilakukan dengan cara yang aman dari perspektif kesehatan masyarakat sambil mengamati semua langkah pencegahan dan protokol jarak sosial yang diperlukan,” lanjutnya.

Selain itu, Kementerian Haji dan Umroh Saudi juga menyatakan prioritas utama Arab Saudi adalah untuk selalu memungkinkan jamaah Muslim dapat melakukan haji dan umrah dengan aman dan aman.

Dewan Cendekiawan Senior pada hari Senin (22/6) mengatakan, bahwa mereka mendukung apa keputusan Kerajaan untuk membatasi jumlah peziarah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka.

Sementara itu, Menteri Awqaf Mesir, Mohamed Mokhtar Gomaa, mengatakan bahwa sehubungan dengan penyebaran pandemi coronavirus, negaranya juga mendukung keputusan Kerajaan untuk membatasi jumlah peziarah, berdasarkan kebangsaan juga.