Seoul, Aktual.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan Korea Utara harus bersiap untuk berdialog dan sekaligus berkonfrontasi dengan Amerika Serikat, khususnya konfrontasi, setelah “analisis terperinci” terhadap pemerintahan baru AS, media pemerintah KCNA melaporkan pada Jumat. .

Pernyataannya datang pada hari ketiga rapat pleno komite pusat Partai Buruh yang berkuasa pada Kamis (17/6), setelah ia menyerukan langkah-langkah untuk mengatasi situasi pangan “yang mengkhawatirkan” yang disebabkan oleh pandemi virus corona dan topan tahun lalu.

Kim telah membuat analisis rinci tentang kecenderungan kebijakan pemerintahan Presiden AS Joe Biden terhadap Pyongyang dan mendesak pemeliharaan “penangkal strategis dan taktis yang tepat” dengan Amerika Serikat, kata KCNA.

“Sekretaris Jenderal menekankan perlunya bersiap untuk dialog dan konfrontasi, terutama untuk sepenuhnya siap menghadapi konfrontasi untuk melindungi martabat negara kita dan kepentingannya untuk pembangunan independen,” katanya.

Langkah-langkah seperti itu akan “dengan andal menjamin lingkungan yang damai dan keamanan negara kita.”

Kim juga menekankan perlunya “lebih meningkatkan posisi strategis dan peran aktif” Korea Utara, sambil menciptakan “iklim eksternal yang menguntungkan” atas inisiatifnya sendiri, kata KCNA.

Pada Rabu (16/6), Kim mengatakan ekonomi secara keseluruhan telah meningkat pada paruh pertama tahun ini, dengan total hasil industri tumbuh 25% dari tahun sebelumnya, tetapi menyerukan langkah-langkah untuk mengatasi situasi pangan “mengkhawatirkan” yang disebabkan oleh pandemi.

Rapat pleno berlanjut, di mana komite mengevaluasi dan membahas tujuan dan tugas untuk mencapai rencana ekonomi lima tahun baru yang digariskan pada sesi sebelumnya di bulan Februari.

Korea Utara mengecam Amerika Serikat dan sekutunya Korea Selatan bulan lalu dalam serangkaian pernyataan yang mengatakan komentar dari Washington tentang kebijakan Korea Utara adalah bukti dari kebijakan bermusuhan yang membutuhkan tanggapan yang sesuai dari Pyongyang. (Reuters)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: As'ad Syamsul Abidin