Dirut PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Maryono (kanan) dan Direktur BTN, Mansyur Nasution (kiri) saat paparan kinerja triwulan I tahun 2016 di Jakarta, Senin (25/4). Berdasarkan laporan keuangan per 30 Maret 2016, BTN mencatat pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 143 trilliun atau naik 18,9 persen dari periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp120 trilliun. Aktual.com/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – Kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk hingga Maret 2018 atau kuartal I-2018 itu yang tumbuh berkelanjutan di atas rata-rata industri perbankan nasional memperoleh apresiasi positif dari Komisi XI DPR RI yang membidangi masalah keuangan.

Beberapa program yang didukung itu seperti Program Satu Juta Rumah juga sukses mengantarkan perseroan terus memimpin pasar kredit pemilikan rumah (KPR) dan KPR Subsidi.

Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan perseroan terus berkomitmen mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif dan berkelanjutan. Dalam lima tahun terakhir terhitung mulai Desember 2013 hingga Desember 2017, Bank BTN mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit (compound annual growth rate/CAGR) sebesar 18,63% dari Rp100,47 triliun menjadi Rp199 triliun.

Per Maret 2018, pertumbuhan kredit Bank BTN pun berada di level 19,34% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp202,5 triliun. Dan pertumbuhan kredit tersebut tercatat berada di atas rata-rata industri perbankan nasional.

Data Bank Indonesia menyebutkan kredit perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 8,2% yoy per Februari 2018.

“Apresiasi Komisi XI atas kinerja kami akan menjadi pemacu bagi kami untuk terus meningkatkan pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan. Kami meyakini tahun ini akan mampu mencapai target pertumbuhan bisnis sesuai target yang ditetapkan,” jelas Maryono dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (23/4).

Maryono menjelaskan kredit perumahan masih mendominasi penyaluran pinjaman emiten bersandi saham BBTN ini yakni sebesar 91,09% per Maret 2018. Pada kredit perumahan tersebut, KPR tercatat tumbuh 22,37% yoy dari Rp121,71 triliun per Maret 2017 menjadi Rp148,95 triliun di bulan yang sama tahun ini.

Bank BTN juga mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 20,76% dalam lima tahun terakhir dari Rp67,97 triliun pada Desember 2013 menjadi Rp144,58 triliun di Desember 2017.

Dengan penyaluran tersebut, Bank BTN masih menjadi pemimpin pasar KPR di Indonesia dengan pangsa sebesar 37% per Desember 2017. Bank BTN pun masih mendominasi pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 95% pada akhir tahun lalu.

Sejalan dengan komitmen perseroan dalam mendukung Program Satu Juta Rumah, Bank BTN juga telah menyalurkan kredit perumahan untuk 278.262 unit rumah dengan nilai kredit sebesar Rp24,25 triliun per Maret 2018.

Realisasi penyaluran tersebut telah mencapai 37,1% dari total target dukungan Bank BTN terhadap Program Satu Juta Rumah yakni sebanyak 750.000 unit rumah pada 2018.

Pertumbuhan positif pinjaman tersebut juga diikuti dengan perbaikan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) nett yang berada di level 1,78% per Maret 2018 atau turun dari 2,35% di bulan yang sama tahun lalu.

“Kami tetap mengutamakan asas kehatian-hatian dalam penyaluran kredit. Kami meyakini angka tersebut akan terus turun sejalan dengan upaya untuk memperbaiki kualitas kredit dan meningkatkan penyaluran kredit,” ujar Maryono.

Peningkatan positif penyaluran kredit Bank BTN pun turut mengerek naik posisi aset perseroan. Per Maret 2018, aset Bank BTN tercatat naik 20,73% yoy menjadi Rp258,74 triliun.

Selama lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan aset Bank BTN juga mencapai 18,81% dari Rp131,17 triliun pada Desember 2013 menjadi Rp261,37 triliun pada bulan yang sama tahun 2017.

Kinerja positif Bank BTN juga mengerek naik perolehan laba perseroan. Selama lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan laba Bank BTN mencapai sebesar 17,99% dari Rp1,56 triliun pada Desember 2013 menjadi Rp3,02 triliun pada akhir 2017.

Per Maret 2018, laba BBTN pun naik 15,13% yoy menjadi Rp684 miliar. Posisi pertumbuhan tersebut juga berada di atas kenaikan laba industri perbankan di Tanah Air. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekam laba perbankan nasional hanya naik sebesar 9,69% yoy per Februari 2018.

Busthomi

Artikel ini ditulis oleh: