Jakarta, Aktual.com – “Dulu di Pasar Bendungan Hilir sempat marak tahu dan ikan (berformalin),” kata Sulbiantoro mengenang masa di saat dirinya banyak menemukan zat pengawet beracun itu di beberapa pasar tradisional Jakarta pada periode 2015-2016.
Namun, potret buram itu berubah terang di saat Sulbiantoro, pengawas mutu hasil pertanian Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta mulai rutin mendatangi pasar-pasar tradisional di ibu kota guna memeriksa kandungan pangan yang dijual di sana.
Tentunya, Sulbiantoro tak bekerja sendiri. Inspeksi dari pasar ke pasar dilakukan rutin bersama tim yang terdiri dari 10-12 analis lab, belasan pengawas, beberapa perwakilan suku dinas KPKP di tingkat kota, pengelola pasar, hingga anggota kepolisian.
“Pemeriksaan biasanya dilakukan dari Senin sampai Kamis ke pasar di lima kota administratif Jakarta,” kata Sulbiantoro seraya menambahkan inspeksi berkala dilakukan rutin sejak 2016.
Selama empat tahun berjalan, ikhtiar Sulbiantoro dan jajaran Dinas KPKP di tingkat provinsi serta suku dinas di kota pun mulai menampakkan hasil.
Saat ditemui usai melakukan uji kualitas pangan di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (24/7), Sulbiantoro mengatakan tren temuan zat berbahaya pada produk pangan dari tahun ke tahun menurun.
Artikel ini ditulis oleh: