“Di tahun pertama dan kedua kami ke lapangan, temuan produk berformalin cukup banyak. Tapi, belakangan ini makin sedikit,” terang Sulbiantoro.

Contohnya saja, ia menjelaskan, dari ratusan sampel yang diperoleh Dinas KPKP DKI Jakarta di Pasar Bendungan Hilir (Benhil) pada 24 Juli, hanya satu sampel ikan yang mengandung formalin, dan satu sampel daging dinyatakan rusak alias tak segar.

Apabila dibandingkan dengan kasus makanan berformalin di lokasi tersebut yang sempat marak pada medio 2015-2016, temuan Dinas KPKP DKI Jakarta pada 2019 menunjukkan ada perbaikan kualitas cukup signifikan.

Dalam pemeriksaan di Pasar Benhil hari itu, sebanyak 41 sampel produk peternakan, 90 sampel perikanan, dan 182 sampel pertanian diuji di tiga mobil laboratorium keliling yang siaga di halaman parkir.

Proses pengambilan sampel berjalan cukup cepat, karena sekitar 70 personel dari berbagai sektor dikerahkan untuk mendatangi pedagang, mencatat, serta mengambil sedikit bagian dari barang jualannya untuk diperiksa.

Setelah itu, ratusan sampel dibungkus dengan plastik kedap udara kemudian dibawa ke mobil bercat biru yang berfungsi sebagai laboratorium keliling.

Artikel ini ditulis oleh: