Jakarta, aktual.com – Nabi Daud a.s. merupakan putra Yisya. Beliau tinggal di kota Baitlehem. Beliau adalah ayah dari Nabi Sulaiman a.s. Nabi Daud a.s. adalah nabi sekaligus raja bagi Bani Israil. Allah mengutus Nabi Daud a.s. untuk Bani Israil yang menerima kitab Zabur.
Sejak kecil Nabi Daud a.s. sudah memiliki jiwa pemberani. Beliau juga berkeinginan untuk ikut berperang melawan seorang Raja yang tidak adil dan sewenang-wenang terhadapt rakyatnya. Namun Raja Talut tidak mengizinkan Nabi Daud a.s. ikut berperang karena umur beliau yang masih muda. Nabi Daud a.s. terus meminta izin untuk ikut berperang melawan raja yang zalim itu. Atas keberanian Nabi Daud a.s. ini, akhirnya membuat Raja Talut mengizinkan untuk bergabung membela bangsanya.
Pada mulanya Bani Israil di pimipin oleh Raja Talut yang adil sehingga keadaan aman dan tenteram, namun sejak kepemimpinan Raja Jalut kaum Bani Israil tidak tenteram karena kepemimpinannya tidak adil dan sewenang-wenang sehingga banyak rakyat yang menderita.
Raja Talut beserta pasukannya berkeinginan mengembilakan Bani Israil menjadi negeri yang aman dan tentram. Keinginan ini telah diketahui oleh Raja Jalut. Sehingga peperangan antara Raja Talut dengan Raja Jalut pun terjadi. Nabi Daud a.s. ikut berperang dengan gagah berani demi membela rakyatnya serta Raja Talut yang adil dan bijaksana. Keberaniannya membuat pasukan Raja Jalut terdesak mundur. Dengan bersenjata katapel Nabi Daud a.s. ini mampu memporak-porandakan pasukan Raja Jalut.
Pasukan Raja Jalut makin terdesak mundur, Raja Jalut pun mengetahui akan terjadi kekalahan. Akhirnya Raja Jalut menantang satu lawan satu. Namun, pasukan Raja Jalut tak satupun yang berani, mereka sangat takut dengan keperkasaan dan keberanian Nabi Daud a.s.
Akhirnya Jalut pun maju menantang Nabi Daud a.s. Dengan geram Jalut ingin segera mengalahkan Nabi Daud a.s. Jalut pun menyerang Nabi Daud a.s. dengan cepat. Namun, kegesitan Nabi Daud a.s. membuat serangannya tidak mengenai sasaran. Nabi Daud a.s. segera membalas serangan dengan melepaskan katapel yang telah siap di tangannya. Serangan katapel ini tepat mengenai sasaran di kening Raja Jalut sehingga tersungkur dan tak lama kemudian ia mati.
Setelah terjadi peperangan tersebut kehadiran Nabi Daud a.s. sangat diperhitungkan di kalangan Bani Israil. Tak lama kemudian Raja Talut menyerahkan kekuasaanya kepada Nabi Daud a.s. Bersamaan dengan itu, Allah Swt. juga mengutus Nabi Daud a.s. untuk menjadi seorang rasul. Allah memberikannya kitab suci Zabur untuk disampaikan kepada Bani Israil.
Selama kepemimpinan Nabi Daud a.s. beliau selalu bersikap adil terutama dalam mengambil keputusan dan selalu bijaksana dalam menghadapi permasalahan kaumnya. Nabi Daud a.s. menjadi pemimpin yang di cintai rakyatnya, pemimpin yang diteladani rakyatnya serta menjadi idola bagi kaumnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain