Jakarta, Aktual.com — Dalam rangka program membangun dari pinggiran, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengucurkan dana sebesar Rp305 Miliar yang bersumber dari APBN dan Dana Alokasi Khusus (DAK), untuk investasi pengembangan di 15 pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan Indonesia.
Menteri KKP, Susi Pujdiastuti menjelaskan bahwa dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun sentra bisnis kelautan dan perikanan berbasis wilayah pesisir dengan prinsip pembangunan terintegrasi, efisiensi, kualitas dan akselerasi daerah.
“Ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah pinggiran yang bertumpu pada komoditas kelautan dan perikanan dengan pasar internasional,” kata Susi dalam sambutannya pada acara The Marine and Fisheries Business and Investment Forum di Balroom Gedung Mina Bahari lll, KKP, Jakarta, Kamis (11/2).
Secara spesifik, lanjutnya, pendanaan tersebut akan dialokasikan untuk kegiatan pengadaan sarana pengolahan dan penunjang gudang beku terintegrasi, pengadaan kapal penangkap ikan ukuran 3 sampai 10 GT, Speedboat patroli dan Pokmaswas.
Selain itu, dana tersebut juga diperuntukan peralatan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, pembangunan sarana prasarana Unit Pembudidaya Rakyat, sarana prasarana dalam rangka konservasi sumberdaya ikan, tambatan perahu, air bersih, instalasi BBM dan listrik, pabrik es kecil, dermaga, serta single cold storage.
Susi berharap adanya sinergisitas dalam program ini, terutama dari pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang konsen pada sektor kelautan dan perikanan yaitu BUMN Marine and Fisheries Incorporated.
“Harus ada kerja sama dengan BUMN khusus di sektor kelautan dan perikanan serta perbankan nasional. Ini menjadi kesempatan bagi BUMN yang konsen pada sektor kelautan dan perikanan,” pungkasnya.
Adapun 15 lokasi terpilih yakni Pulau Simeulue, Natuna, Mentawai, Nunukan, Tahuna, Morotai, Biak Numfor, Sangihe, Rote Ndao, Kisar, Saumlaki, Tual, Sarmi, Timika dan Merauke.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka