Jakarta, Aktual.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melatih kaum perempuan di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk mengolah dan memanfaatkan limbah rumah tangga sehingga dapat menjadi mata pencaharian alternatif.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Tb. Haeru Rahayu dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, menyatakan pelatihan ini termasuk kegiatan Bina Manusia yang merupakan rangkaian Program Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT).

“Kegiatan Bina Manusia yang merupakan rangkaian dari Program PKPT, yang bukan hanya sekedar memberikan pemahaman terhadap bencana dan dampaknya, namun juga memberikan ide-ide inovasi kepada masyarakat. Di Bombana, kami fokus pada kaum perempuan,” kata Tb Haeru Rahayu.

Menurut dia, peserta pelatihan diajak untuk mengolah limbah rumah tangga agar dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian alternatif sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim di wilayahnya.

Ia menyampaikan bahwa melalui PKPT, KKP berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terhadap pentingnya menjaga lingkungan tempat tinggal mereka.

Lebih lanjut Tebe, panggilan akrab Tb Haeru Rahayu, mengungkapkan bahwa isu gender merupakan bagian penting dalam perubahan iklim, dan kesenjangan antargender dirasakan masih cukup besar dalam pekerjaan, partisipasi kerja dan pendapatan atau upah di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Program PKPT sendiri telah dilakukan sejak tahun 2012-2016 dan dilanjutkan kembali pada tahun 2020 hingga saat ini dengan kurun waktu intervensi selama tiga tahun.

Lokasi yang menjadi sasaran dari program ini, masih menurut dia, adalah wilayah yang rawan bencana dan rentan terhadap perubahan iklim, memiliki potensi ekonomi lokal unggulan, serta adanya degradasi lingkungan pesisir.

Pada kesempatan ini, kegiatan Bina Manusia yang dilaksanakan memberikan pelatihan keterampilan pengelolaan dan pemanfatan limbah rumah tangga, pemanfaatan lahan pekarangan dan estetika lingkungan dengan target para kaum perempuan.

Hal ini untuk menjawab salah satu tujuan Program PKPT, yakni mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi secara lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana dan dampak perubahan iklim.

Sementara itu, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Muhammad Yusuf menjelaskan bahwa kegiatan PKPT yang dilaksanakan di Kabupaten Bombana difokuskan pada tiga aspek yaitu aspek manusia, aspek siaga bencana dan perubahan iklim serta aspek kelembagaan.

“Saat ini, kegiatan Bina Manusia bagi para kaum perempuan di Bombana melingkupi pelatihan mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan dan pembuatan kompos dari sampah basah,” terang Yusuf. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: As'ad Syamsul Abidin