Puluhan massa yang tergabung dalam Indonesia Bergerak melakukan aksi Cap Jempol Darah dengan tagar #TolakAhok, Jakarta, Kamis (22/9/2016). Dalam aksinya Indonesia Bergerak dengan melakukan cap jempol darah sebagai bentuk perlawanan terhadap rezim kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang telah melukai banyak warga Jakarta dan aksi ini juga sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Jakarta yang sudah menjadi korban keganasan Ahok selama menjabat sebagai Gubenur DKI Jakarta. AKTUAL/MUNZIR

Jakarta, Aktual.com – Koalisi pekerja atau buruh warga Jakarta menyatakan tidak akan memilih calon Gubernur DKI petahana Basuki Tjahaj Purnama (Ahok) pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Alasannya mereka kecewa terhadap kebijakan Ahok terkait buruh.

Sekjen Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu yang juga koordinator Koalisi Pekerja/Buruh Warga Jakarta, Tri Sasono, dalam keterangan tertulisnya Sabtu (8/10), menyatakan, sikap tersebut diambil dikarenakan upah buruh DKI Jakarta yang dinilai masih rendah.

Tri menilai tingkat kesejahteraan kaum pekerja dan buruh yang menjadi warga Jakarta dan bekerja di Jakarta tidak meningkat pada masa kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Bahkan, besaran upah minimum buruh DKI Jakarta yang masih lebih rendah dibandingkan upah minimum buruh di Bekasi.

Menurutnya, peran gubernur dibutuhkan dalam intervensi penentuan besaran tingkat upah provinsi yang dibahas oleh Dewan Pengupahan Daerah.

Dalam kesempatan itu ia juga mengkritik tindakan penertiban yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta di sejumlah tempat di Jakarta. Selain itu juga soal penyediaan rumah susun sewa oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menurutnya jauh dari lokasi kerja buruh.

Atas dasar itu pula, buruh selain mengajak anggotanya tidak memilih Ahok juga menyerukan kepada warga Jakarta untuk melakukan hal serupa, tidak memilih Ahok.

(Antara)

Artikel ini ditulis oleh: