Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Kolombia mempromosikan kesempatan bisnis dan investasi di negaranya dan berupaya menjaring penanam modal dan pengusaha Indonesia untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.
Dalam acara “Colombia: The Most Welcoming Country in the World” yang digelar di Jakarta, Rabu malam, Kedutaan Besar Kolombia di Jakarta mengundang sejumlah pelaku bisnis dari berbagai sektor, termasuk pengusaha kopi, makanan, produsen kelapa sawit, serta perusahaan produk kimia dan kecantikan.
Duta Besar Kolombia untuk Indonesia Juan Camilo Valencia Gonzalez dalam acara itu mengatakan bahwa negaranya menawarkan pertumbuhan berkelanjutan, garansi investasi, jumlah konsumen yang signifikan, dan stabilitas politik, yang menjadi faktor-faktor pendukung iklim investasi dan bisnis.
“Saya sangat yakin bahwa bersama-sama kita dapat terus membangun kesempatan baru untuk kepentingan kita bersama,” kata Gonzalez.
Dia mempromosikan Kolombia sebagai negara yang ramah, tak hanya dari segi iklim investasi tapi juga dari sisi budaya masyarakat, dan bersedia membantu para pelaku bisnis asing, termasuk dari Indonesia, dalam membangun kemitraan di Kolombia.
“Kami ingin Anda merasa seperti berada di tanah Anda sendiri (di Kolombia). Kami ingin menekankan bahwa di negara kami, Anda akan selalu menemukan teman yang bersedia membantu Anda dalam menggarap proyek-proyek dan menyambut Anda dengan tangan terbuka,” katanya.
Wakil presiden ProColombia Paola Garcia mengatakan bahwa pihaknya berniat memperkuat hubungan komersial dan bisnis serta menawarkan posisi strategis Kolombia sebagai pintu masuk ke pasar Amerika Latin.
ProColombia adalah badan eksekutif di bawah pemerintah Kolombia yang bertanggung jawab mempromosikan ekspor non-tradisional, pariwisata internasional, dan investasi asing.
“Ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Kolombia, sekarang adalah waktu yang tepat untuk tumbuh di Kolombia. Di ProColombia, kami siap untuk membantu Anda dalam proses ini,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Reporter: Antara
Editor: Dede Eka Nurdiansyah
