Jakarta, Aktual.com — Di sela-sela usai menghadiri even ‘Internasional Islamic Expo 2015’, di Jakarta Covention Center, Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengaku punya pengalaman buruk sewaktu berangkat Haji tahun ini.

Saleh mengatakan, bahwa ia melihat ada kasus dimana travel atau biro perjalanan Haji dan Umrah yang memberangkatkan para jemaahnya dengan modus penipuan terselubung. Yaitu, menginapkan jemaah di tempat yang tidak layak.

“Karena ketika mau berangkat bayarnya mahal, tetapi begitu sampai di Arab Saudi jemaah hanya diinapkan dua sampai tiga hari di Hotel yang mewah. Setelah itu dipindahkan atas nama transit yang di tempat yang menurut saya tidak layak. Kalau layak sebetulnya tidak masalah, ini sangat tidak layak, dan kami menemukan itu,” demikian kenang Saleh mengeluhkan, kepada Aktual.com, di JCC, Jumat (13/11).

Ia kembali menjelaskan, alasan mengapa dipindahkannya penginapan tersebut. Karena, dari pantauannya sudah dekat dengan waktu wukuf di Padang Arafah.

“Dipindahkan ke situ tujuh sampai delapan hari,” keluhnya lagi.

Menurut Saleh, ini adalah bagian dari modus tidak transparansi (terbukanya) biro atau travel perjalanan Haji dan Umrah kepada Pemerintah, DPR RI, dan masyarakat Indonesia.

Ia berharap, bagi travel penyelenggara Haji dan Umrah, harus terbuka dalam memberikan informasi kepada masyarakat, agar tidak terjadi lagi penipuan yang merugikan para jemaah Tanah Air.

Artikel ini ditulis oleh: