Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu saat bertukar cenderamata usai rapat Kunres Komisi XI di Medan, Sumatera Utara
Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu saat bertukar cenderamata usai rapat Kunres Komisi XI di Medan, Sumatera Utara credit: dpr.go.id

Aktual.com – Tim Kunjungan Kerja Reses (Kunres) Komisi XI DPR RI yang dipimpin oleh Anggota Komisi XI DPR RI, Gus Irawan Pasaribu, telah melakukan pertemuan di Provinsi Sumatera Utara dengan perwakilan dari Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Dalam pertemuan tersebut, Gus Irawan Pasaribu mengungkapkan bahwa Komisi XI DPR RI telah menerima informasi terbaru dari mitra-mitra kerjanya, yang akan memperkuat langkah-langkah di sektor jasa keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara.

“Pada kesempatan ini, tim Kunres Komisi XI yang sedang melakukan kunjungan kerja reses ingin mendengarkan upaya, kebijakan, dan langkah-langkah antisipatif yang diambil oleh OJK, BI, serta peran HIMBARA dalam memperkuat sinergi dengan para pemangku kepentingan. Hal ini dilakukan dalam rangka memperkuat respons, implementasi industri jasa keuangan, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara,” ujar Gus Irawan saat membuka rapat Kunres Komisi XI di Medan, Sumatera Utara, pada Senin (7/8/2023).

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada triwulan pertama tahun 2023 tetap positif, mencapai 4,87 persen. Meskipun mengalami perlambatan dari angka 5,2 persen pada triwulan keempat tahun 2022, pencapaian ini tetap menunjukkan pertumbuhan yang solid. Selain itu, realisasi pendapatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada triwulan pertama 2023 mencapai 19,29 persen, mengalami peningkatan dari 18,51 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama berasal dari pendapatan asli daerah (PAD).

“Informasi terakhir dari BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada triwulan pertama 2023 tetap tinggi, yaitu sebesar 4,87 persen. Walaupun mengalami perlambatan dari triwulan keempat 2022 yang mencapai 5,2 persen. Di sisi lain, realisasi pendapatan APBD pada triwulan pertama 2023 mencapai 19,29 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 18,51 persen, yang berasal dari peningkatan realisasi PAD,” jelas Anggota Fraksi Partai Gerindra ini.

Tingkat inflasi di lima kota di Sumatera Utara, yaitu Sibolga, Siantar, Medan, Sidempuan, dan Sitoli, mencapai 2,55 persen pada bulan Juni 2023. Berbagai faktor seperti kenaikan harga bensin, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, daging ayam ras, bawang putih, dan biaya sewa rumah menjadi penyebab utama dari kenaikan inflasi ini.

Penurunan ini sebagian disebabkan oleh minimnya minat masyarakat dalam mengajukan pinjaman, serta kecenderungan perusahaan untuk menggunakan sumber dana internal untuk operasional. “Penurunan ini terkait dengan rendahnya minat masyarakat untuk mengajukan pinjaman serta kecenderungan perusahaan dalam menggunakan dana internal untuk operasional,” jelas Legislator Dapil Sumatera Utara II.

Namun, pada triwulan pertama tahun 2023, terjadi peningkatan dalam transaksi pembayaran non tunai. Inovasi dalam layanan perbankan digital turut membantu meningkatkan daya beli masyarakat di Sumatera Utara, meskipun penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) masih belum terlalu meluas. Gus Irawan menanggapi, “Dengan adanya inovasi dan pengembangan fitur-fitur perbankan dalam layanan digital, daya beli masyarakat di Sumatera Utara telah meningkat. Meskipun penggunaan QRIS masih terbatas, kami melihat peningkatan yang signifikan di Sumatera Utara dan beberapa daerah yang kami kunjungi bersama BI. Namun demikian, jumlah transaksi yang menggunakan QRIS masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan transaksi secara keseluruhan.”

Artikel ini ditulis oleh: