Jakarta, Aktual.co — Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia Natalius Pigai mengaku, pihaknya sudah mengerahkan tim invenstigasi untuk untuk menelisik penyebab tewasnya Muhammad Arif (17) saat berunjuk rasa menolak penaikan Bahan Bakar Minyak di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Kamis, (27/11) lalu.
“Tim sudah turun, polisi sudah turun Komnas Ham juga suda sudah turun,” ujar Natalius di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/12).
Kordinator Indonesia Police Watch Neta S Pane mendesak Komisi III DPR dan Komnas HAM segera menurunkan tim investigasi untuk menelisik penyebab tewasnya Muhammad Arif. 
Dia menilai, polri teralalu arogan dan represif dalam penanganan aksi demonstrasi. “Polisi dalam tangani aksi demo itu arogan. Jadi cara-cara represif, arogan, ini yang perlu dikritisi semua pihak,” tegasnya kepada Aktual.co.
Dia menjelaskan, DPR dan Komnas Ham harus membentuk tim independen agar kasus tersebut dapat terungkap kebenarannya. Apakah korban tewas karena terlindas watercannon atau terinjak-injak masa dan terkena benda tumpul.
“Untuk itu Komnas Ham dan Komisi III DPR untuk menurunkan tim untuk menelusuri dan menginvestigasi apa yang sebenarnya terjadi. Apadia (Arif) meninggal karena korban ditabrak atau di lindas atau hal hal lain. Ini yang harus dijelaskan supaya clear semuanya.”
Muhammad Arief, 17 tahun, menjadi korban aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis, 27 November 2014.
Penyebab tewasnya seorang warga yang beralamat Jalan Pampang 1, Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, itu pun langsung ditepis oleh Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Komisaris Besar Endi Sutendi.
Endi mengatakan, Arief yang sehari-hari menjadi ‘Pak Ogah’ atau pengatur lalu lintas terjebak dalam kerumunan massa saat polisi membubarkan pengunjuk rasa dengan gas air mata dan water canon.
Arief terjatuh dengan keadaan kepala terbentur aspal serta terinjak oleh pengunjuk rasa. Korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina. Sayangnya, korban akhirnya meninggal dunia karena luka yang dialami.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu