Boyolali, aktual.com – Steering Committee (SC) Kongres Ke-13 Jam’iyyah Ahlu Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) tidak menyiapkan mekanisme khusus untuk pemilihan pimpinan tertinggi Idaroh Aliyah dalam kongres yang berlangsung di Asrama Haji Donohudan, Solo, pada 21-22 Desember 2024. Pemilihan pimpinan sepenuhnya diserahkan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Sekretaris SC Kongres Ke-13 JATMAN, Prof. KH Abdul Hadi Muthohar, menegaskan bahwa situasi ini merupakan langkah darurat untuk memastikan kelancaran kongres. “Agenda pemilihan pimpinan tertinggi Idaroh Aliyah JATMAN akan ditangani langsung oleh PBNU. Kami hanya memfasilitasi materi pembahasan yang dibagi dalam tiga komisi,” jelasnya.

Tiga komisi yang dimaksud mencakup bidang organisasi, program kerja, dan rekomendasi. Sementara itu, PBNU disebut akan menggunakan metode Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) sebagai mekanisme pemilihan pimpinan.

“AHWA terdiri dari tiga unsur, yakni dua perwakilan dari PBNU, tiga dari para mursyid, dan empat perwakilan Idaroh Wustho,” ungkap Ketua SC, Sabtu (21/12/2024).

KH Abdul Hadi menambahkan bahwa pelaksanaan kongres kali ini difasilitasi oleh PBNU mengingat situasi darurat yang terjadi. “PBNU menjadi penyelenggara permusyawaratan tertinggi JATMAN saat ini,” ujarnya dalam pernyataan yang disampaikan di kediamannya di Kompleks Pesantren Futuhiyyah, Mranggen, Demak, Rabu (18/12/2024).

Kongres Ke-13 JATMAN diharapkan dapat menghasilkan keputusan yang membawa kemajuan bagi organisasi dan para pengikut tarekat di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain