“Belum ada satu pun yang memberikan pernyataan reformasi, seperti contohnya mereka perumus merangkap sebagai tim pemenangan dalam menetapkan penjaringan,” ungkap Ghani.

Ghani menilai, penyaringan kandidat calon Ketua KONI Jabar, jauh dari nilai demokrasi. “Tim penyaringan hanya bertujuan untuk menjaga dan melindungi kelompoknya yang sudah merasa nyaman dan bercokol dari periode ke periode, dan bertujuan untuk menjegal peserta di luar kelompoknya, juga sistem transparansi serta akuntabilitas dalam penggunaan anggaran tidak mereka jalankan, bahkan yang selalu dikambinghitamkan adalah para KONIDA dan Cabor,” tandanya.

“Jadi untuk saya, tentunya masih harus melihat dan mempertimbangkan para calon lain yang visi dan misinya sesuai harapan masyarakat olahraga di Jawa Barat,” sambungnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin