Pemakaian BBM RON rendah juga, lanjut Iman, juga terjadi meski kendaraan dilengkapi dengan articial intelligence (AI). Meski pemrograman AI akan membuat mesin lebih fleksibel terhadap kualitas BBM yang dikonsumsi, namun pada dasarnya BBM RON rendah merugikan, terutama dalam jangka panjang.
“Tetapi tetap saja ada batasnya. Dan konsuensinya terhadap kinerja yang menurun, efisensi menurun, dan emisi memburuk,” kata Iman yang juga anggota Komite Teknis Bahan Bakar Fosil dan Nabati itu.
Ketua Ikatan Ahli Bahan Bakar Indonesia itu menilai positif kecenderungan meningkatnya konsumsi BBM berkualitas yang dibarengi dengan penurunan konsumsi BBM RON rendah.
“Dan ke depan tentu saja kecenderungan tersebut harus terus ditingkatkan. Sangat menggembirakan. Karena kualitas BBM memang harus meningkat,” ungkap Imam.
Peningkatan konsumsi BBM berkualitas belakangan ini cenderung meningkat. Konsumsi Pertamax series dan Dex series berada di atas angka 11 persen. Dan di sisi lain, penggunaan BBM dengan oktan paling rendah berada di bawah 10 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin