Jakarta, Aktual.com – Pengamat ekonomi politik dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng menyebut dalam beberapa tahun terakhir kontribusi sektor tambang terhadap Gross Domstik Product (GDP) terus menurun dari 6,14% di tahun 2011 menjdi 4,23% pada tahun 2016 lalu.
Selain itu, kontribusi sektor tambang terhadap total penerimaan ekspor pun menurun dari 17% pada tahun 2013 menjadi 13% sepanjang tahun 2014-2017.
“Hal itu terjadi, karena memang harga minyak telah mengalami penurunan tajam dari harga rata-rata US$ 110 – 120 dolar/barel dalam beberapa tahun lalu menjadi rata-rata US$ 30-40/barel sejak pemerintahan Jokowi tahun 2014 sampai dengan sekarang,” tegas dia, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (14/6).
Artikel ini ditulis oleh:
Eka