Sementara Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata sebelumnya mengimbau warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Sigi, terutama yang permukimannya berada di sepanjang bantaran sungai untuk tetap siaga.
“Saya imbau warga untuk waspada saat musim hujan, karena kemungkinan terjadinya banjir dan bencana alam longsor sangat berpotensi,” kata Bupati Irwan.
Dia juga meminta warga untuk tidak menebang atau membabat hutan di daerah aliran sungai, sebab jika hutan sudah gundul mudah terjadi bencana banjir dan longsor.
Bupati Irwan mengaku beberapa wilayah di Kabupaten Sigi rawan banjir dan tanah longsor sehingga perlu mendapat perhatian semua pihak, termasuk masyarakat yang permukimannya dekat dengan aliran.
Bencana alam banjir terbesar terjadi pada Mei 2019 yang mengakibatkan ribuan rumah penduduk, jaringan irigasi, jembatan,tiang dan jaringan listrik serta merendam jalan yang menghubungkan Kota Palu dengan empat Kecamatan di Kabupaten Sigi yakni Pipikoro,Kulawi Selatan, Kulawi dan Lindu sempat terisolir selama beberapa pekan.
Banjir yang terjadi menyusul tingginya intensitas curah hujan dan beberapa sungai meluap dan menerjang permukiman penduduk di sejumlah desa di Kecamatan Dolo Selatan, Gumbasa dan Kulawi.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin