Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris memimpin rapat audiensi dengan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) di ruang rapat Komisi IX, Nusantara I, Senayan, Jakarta, credit : dpr.go.id

Jakarta, aktual.com – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris meminta Kementerian Kesehatan segera membentuk tim respons cepat untuk menangani kondisi kesehatan pengungsi korban banjir bandang di Sumatera. Permintaan ini muncul menyusul adanya dugaan keracunan di lokasi pengungsian Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Charles menilai keberadaan tim kesehatan di dapur umum menjadi kebutuhan mendesak.

“Saya mendorong Kementerian Kesehatan untuk segera mengirimkan tim respons cepat yang tidak hanya membantu penanganan medis di lapangan, tetapi juga membawa dukungan logistik kesehatan, termasuk mobile lab atau fasilitas uji portabel, mengingat kemungkinan rusaknya fasilitas laboratorium di wilayah terdampak,” kata Charles kepada wartawan, Senin (15/12/2025).

Ia menekankan bahwa kondisi kesehatan para pengungsi harus menjadi perhatian utama karena risiko gangguan kesehatan di situasi darurat sangat tinggi.

“Dalam situasi darurat, aspek keamanan pangan dan sanitasi di pengungsian tidak boleh diabaikan, karena justru di titik-titik ini potensi risiko kesehatan sangat tinggi,” ujarnya.

Charles juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dapur umum meskipun berada dalam kondisi bencana. Menurutnya, keselamatan dan kesehatan pengungsi tidak boleh dikompromikan.

“Kami memahami keterbatasan infrastruktur akibat bencana, oleh karena itu, pendekatan tanggap darurat yang fleksibel dan berbasis kolaborasi antar-instansi harus dioptimalkan. Pemerintah pusat dan daerah perlu memastikan dapur umum di lokasi pengungsian memenuhi standar minimal kebersihan dan keamanan pangan,” sebutnya.

“Justru aspek kesehatan menjadi salah satu yang harus menjadi prioritas mengingat saat ini berbagai penyakit sudah bermunculan di wilayah pengungsian,” pungkasnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tengah menyelidiki dugaan keracunan yang dialami 11 pengungsi banjir bandang di Jorong Labuah, Nagari Sungai Batang. Tim kesehatan telah diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan langsung di lokasi.

“Saya telah memerintahkan Puskesmas Maninjau untuk melakukan investigasi ke lapangan dalam mencari penyebab keracunan 11 warga yang merupakan korban terdampak banjir bandang yang tinggal di lokasi pengungsian di Jorong Labuah, Nagari Tanjung Raya, Kecamatan Tanjung Raya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Agam, Hendri Rusdian, di Lubuk Basung, dikutip Antara, Minggu (14/12).

Ia menjelaskan, para korban yang terdiri dari anak-anak serta orang dewasa mengalami gejala mual, muntah, diare, dan pusing sejak Sabtu (13/12). Seluruh korban kemudian dirujuk ke RSUD Lubuk Basung karena akses jalan menuju Puskesmas Maninjau terputus akibat banjir bandang.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain