Kuala Lumpur, Aktual.com – Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yasin mengumumkan bahwa negaranya melakukan lockdown di seluruh negara bagian, mengingat makin meningkatnya korban terinfeksi virus corona (covid-19) di negeri jiran tersebut.

“Malam ini, sekali lagi saya berada di hadapan saudara-saudari sekalian untuk memaklumkan situasi semasa ancaman wabak Covid-19 yang telah menimbulkan kebimbangan bukan sahaja di Malaysia, malahan di seluruh dunia,” dalam pidatonya Senin (16/3) malam ini.

“Di Malaysia, telah berlaku peningkatan kes Covid-19 secara mendadak, iaitu 190 kes semalam, disusuli 125 kes baharu hari ini, menjadikan jumlah keseluruhan individu yang dijangkiti wabak ini adalah sebanyak 553 orang. Daripada jumlah tersebut, seramai 511 orang sedang dirawat di hospital, manakala 42 orang telah pun pulih,” lanjut Muhyiddin.

Untuk itu kata dia, Pemerintah Malaysia melakukan kebijakan lockdown yang mulai berlaku efektif pada Rabu (18/3) sampai tanggal 30 Maret 2020.

“Untuk itu, Kerajaan memutuskan untuk melaksanakan Perintah Kawalan Pergerakan, mulai 18 Mac 2020, iaitu lusa hingga 31 Mac 2020, di seluruh negara,” tegasnya.

Adapun aktivitas yang dibatasi di seluruh Malaysia yakni:

Pertama, aktivitas yang melibatkan keramaian termasuk aktivitas keagamaan, olahraga, sosial dan budaya.

Kedua, menutup semua perjalanan rakyat Malaysia ke luar negeri.

Ketiga, menutup masuknya warga negara asing ke Malaysia.

Keempat, menutup kegiatan semua lembaga pendidikan, baik sekolah negeri maupun swasta.

Kelima, menutup kegiatan semua Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta.

Keenam, menutup semua kantor-kantor baik kantor pemerintahan maupun swasta. Kecuali kantor-kantor yang terkait air, elektrik, tenaga, telekomunikasi, pos, pengangkutan, pengairan, minyak, gas, bahan api, pelincir, penyiaran, keuangan, perbankan, kesihatan, farmasi, pemadam, penjara, pelabuhan, lapangan terbang, keselamatan, pertahanan, pembersihan, peruncitan dan logistik makanan.