Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan percobaan peluncuran roket rudal Pasukan Strategis Tentara Rakyat Korea (KPA) di lokasi yang tidak diketahui, dalam foto tidak bertanggal yang dirilis Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Jumat (11/3). Korea Utara menembakkan rudal balistik, Jumat (18/3), yang terbang sekitar 800 kilometer (500 mil) lepas pantai timur ke arah laut, menurut militer Korea Selatan, beberapa hari setelah sanksi terbaru dari Amerika Serikat dikenakan terhadap negara yang terisolasi tersebut. ANTARA FOTO/REUTERS/KCNA/Files/cfo/16

Jakarta, Aktual.com – Kantor kepresidenan mengungkapkan bahwa Presiden baru Korea Selatan, Moon Jae-in “mengecam keras” peluncuran peluru kendali terbaru Korea Utara, yang merupakan “pelanggaran jelas” dari resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Moon, yang untuk pertama kalj memimpin pertemuan Dewan Keamanan Nasional sebagai presiden dalam menanggapi uji coba rudal tersebut, mengatakan sangat menyesalkan provokasi terbaru Pyongyang, yang dilakukan hanya beberapa hari setelah pemilihan pemerintahan baru di Korea Selatan.

“Presiden mengatakan bahwa sementara Korea Selatan tetap terbuka terhadap kemungkinan dialog dengan Korea Utara, itu hanya mungkin dilakukan jika Korea Utara menunjukkan perubahan sikap, ” kata Yoon Young-chan, sekretaris pers Gedung Biru pada sebuah briefing, Minggu (14/5).

Korea Utara melakukan peluncuruan peluru kendali balistik pada Minggu dari daerah dekat pantai barat yang meluncur sejauh 700 kilometer (430 mil), kata militer Korea Selatan, beberapa hari setelah pemimpin baru Korea Selatan mulai menjabat yang berjanji untuk terlibat dalam dialog dengan Pyongyang.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka