“Dia, dengan senyim lebar, mengatakan bahwa Amerika Serikat akan geram, karena mendapat ‘hadiah’ menjelang hari kemerdekaan,” tulis KCNA, merujuk pada hari kemerdekaan Amerika Serikat pada 4 Juli.

Peluncuran rudal pada Selasa juga digelar menjelang pertemuan puncak G20 yang akan merundingkan cara yang tepat untuk menghentikan aksi Pyongyang.

Uji itu menunjukkan bahwa Korea Utara berhasil memenuhi persyaratan teknis pengembangan ICBM untuk “tahap pemisahan”, yang merupakan saat hulu ledak rudal memasuki kembali atmosfer, dan pengendalian rudal itu dari jarak jauh, kata KCNA.

Dari sisi Amerika Serikat, Tillerson mengatakan bahwa negara yang menyediakan pekerjaan bagi warga Korea Utara, atau memberi bantuan ekonomi maupun militer kepada Pyongyang, adalah negara yang “membantu rezim berbahaya” tersebut.

“Semua negara harus menunjukkan kepada Korea Utara bahwa ada konsekuensi bagi upaya mereka mengembangkan persenjataan nuklir,” kata Tillerson.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah mendesak China, yang merupakan rekan dagang dan sekutu besar Pyongyang, untuk terus menekan Korea Utara agar negara tersebut menghentikan program nuklir.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby