Penanganan gempa dan tsunami di Palu dengan penanganan gempa yang terjadi Lombok Nusa Tenggara Barat, kata Tito Karnavian, berbeda.

“Problemnya itu tadi, akses disana beda dengan Lombok. Di Lombok itu terdapat dua bandara dan tidak terdampak, pelabuhan tidak terdampak jalur logistik juga sangat cepat bisa dari Denpasar Bali dan Surabaya Jawa Timur. Jalan-jalan di sepanjang Lombok juga semua bagus,” tuturnya.

“Kalau ini kan tidak, bandaranya cuma satu dan terdampak sehingga pesawat besar sekelas Boeing 800 dan 900 tidak bisa masuk, kemudian jalur darat juga sempat ada gangguan seperti longsor dan lain-lain,” terang Tito Karnavian.

Kapolri menyatakan, telah meminta Kapolda Sulbar untuk mengamankan jalur dari Pasangkayu Provinsi Sulbar menuju Donggala. “Penanganan korban gempa dan tsunami di Donggala juga sudah dilakukan sehingga masyarakat tidak lagi menghambat jalur pasokan dari Donggala ke Palu,” kata Tito Karnavian.

“Nanti pak Kapolda juga akan mengirimkan pasukan bersama ibu-ibu Bhayangkari untuk menstimulasi ekonomi dengan memberikan bantuan kepada masyarakat. Kalau logistik masyarakat cukup listrik hidup, otomatis pelaku ekonomi semua akan bergerak dan terpenting jaminan keamanan terjamin maka proses rekonstruksi di Sulteng pascabencana akan cepat selesai,” kata Tito Karnavian.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara