Jakarta, Aktual.com – Ketua DPR RI Setya Novanto menerima kunjungan Ketua Parlemen Bahrain (Speaker of the Council of Representatives of Bahrain), H.E. Mr. Ahmed bin Ibrahim Rashed Almulla di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/3).

Bagi Indonesia, kata Novanto, Bahrain merupakan negara sahabat di kawasan teluk. Sejak dibukanya hubungan diplomatik Indonesia-Bahrain pada 1976, hubungan bilateral kedua negara terus berjalan baik.

“Saya mencatat, pada tahun 2000, saat kunjungan Presiden RI ke-4, Bapak Abdurrahman Wahid ke Bahrain, kedua negara telah mencapai kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Dalam kunjungan Ketua Parlemen Bahrain kali ini, DPR RI dan Parlemen Bahrain sepakat menandatangani MoU untuk saling meningkatkan kerjasama di berbagai bidang,” ujar Novanto.

DPR juga mendukung penuh berbagai upaya peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

“Saya mengucapkan terimakasih atas rencana dukungan Bahrain kepada Indonesia untuk menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019 – 2020,” ungkapnya.

Di bidang politik, lanjut Novanto, sebagai sesama negara muslim, Indonesia dan Bahrain melalui forum-forum internasional, termasuk forum antarparlemen, terus bekerja sama mempromosikan perdamaian di berbagai kawasan dunia, khususnya di Timur Tengah.

“Masalah terorisme dan gerakan kelompok radikal yang mengatasnamakan Islam, seperti ISIS, juga harus menjadi perhatian kita bersama. Indonesia dan Bahrain, bersama masyarakat internasional lainnya, akan terus bekerjasama mengatasi masalah tersebut,” katanya.

Sementara, untuk kerja sama di bidang ekonomi, Novanto menuturkan nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2015 mencapai 76,156 juta US dollar. Tahun 2016 meningkat 101,411 juta US dollar. Nilai ini, kata dia, akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.

“Indonesia mendorong pengusaha Bahrain untuk berinvestasi di Indonesia. Kerja sama sosial dan budaya juga akan ditingkatkan, terutama melalui aktivitas people to people contact, agar masyarakat kedua negara bisa lebih saling mengenal satu sama lain,” ucapnya.

Sedangkan, terkait banyaknya tenaga kerja Indonesia di Bahrain, Novanto meminta Ketua Parlemen Bahrain untuk membantu memberikan perlindungan dan hal lain yang diperlukan.

Menyambut hal itu, H.E. Mr. Ahmed bin Ibrahim Rashed Almulla, menyampaikan ungkapan terimakasih kepada warga Indonesia di Bahrain yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu proses pembangunan di Bahrain.

Ahmed mengatakan bahwa Parlemen Bahrain memiliki komitmen yang kuat untuk melindungi hak-hak pekerja migran, termasuk pekerja dari Indonesia.

“Bahrain sudah membentuk pusat pelayanan untuk membantu para pekerja tenaga asing,” kata Ahmed.

Ahmed menandaskan, Parlemen Bahrain juga membuka diri bagi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk bekerjasama dan melakukan koordinasi melindungi tenaga kerja Indonesia disana.

Laporan: Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid