Jakarta, Aktual.com — Pemerintah menyerap dana Rp15 triliun dari lelang empat seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN, dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp28 triliun.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Rabu (5/8), hasil lelang yang dilakukan ini di atas jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp10 triliun.

Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN12151105 mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,2265 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 5 November 2015 ini mencapai Rp2,65 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 6,19 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,85 persen.

Untuk seri SPN12160805, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,94313 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 5 Agustus 2016 ini mencapai Rp2,47 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 6,85 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,5 persen.

Untuk seri FR0053, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp8,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,33505 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juli 2021 ini mencapai Rp16,4 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 8,31 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,8 persen.

Untuk seri FR0073, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,84979 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2031 ini mencapai Rp6,47 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,75 persen ini mencapai 8,77 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,1 persen.

Artikel ini ditulis oleh: