Yogyakarta, Aktual.com — Kebun Binatang Gembira Loka di Yogyakarta memasang gelang berisi identitas untuk pengunjung yang masih anak-anak guna mengantisipasi anak yang hilang atau terpisah dari orang tuanya.

“Gelang identitas itu berisi nama anak dan nomor handphone orang tua untuk mempermudah mempertemukan kalau terpisah,” kata Manajer Marketing Gembira Loka Josep Kurniawan, di Yogyakarta, Sabtu (19/7).

Ia mengatakan gelang dipasang kepada anak setiap memasuki pintu masuk, baik dari pintu timur (A) maupun pintu barat (B) dan tidak dikenakan biaya.

Selain memasang gelang, petugas juga memberikan informasi mengenai tindakan yang dapat dilakukan jika anaknya terpisah kepada pengunjung.

Josep menuturkan peristiwa anak terpisah dari orang tua saat di dalam kebun binatang itu tidak banyak terjadi, tetapi hal itu dilakukan untuk berjaga-jaga.

Pengelola Gembira Loka telah memasang spanduk dan banner berisi informasi gelang identitas di depan pintu masuk.

Untuk menghindari kejadian tersebut, Josep mengimbau pengunjung kebun binatang yang mulai dibangun pada 1953 itu untuk menggunakan fasilitas yang disediakan dan waspada selama berkunjung, khususnya untuk yang bersama rombongan.

“Kami juga mengimbau pengunjung mempersiapkan fisik karena areal yang luas dan tertib menaati aturan dilarang memberi makan jangan memberi makan karena dampaknya jangka oanjang oada hewan,” tutur dia.

Berdasarkan pantauan Antara, saat ditemukan anak kecil yang terpisah dari orang tuanya, petugas segera mengecek gelang identitas untuk menghubungi orang tua.

“Sudah dihubungi. Sebentar lagi kemari bapak ibunya,” ujar salah seorang petugas yang menemukan anak terpisah dari orang tuanya dan menangis di area Joglo Sapi Bali.

Selain itu, selama liburan Lebaran, pengelola Gembira Loka mendapat bantuan dari Koramil, Pramuka dan PMI untuk keamanan dan kesehatan serta anggota SAR untuk berjaga-jaga di kolam.

Gembira Loka masih menjadi salah satu destinasi warga Yogyakarta untuk berlibur. Berdasarkan data yang dihimpun, pengunjung Gembira Loka selama delapan hari pada Lebaran tahun lalu mencapai 200 ribu.

Artikel ini ditulis oleh: