Ia mengatakan perairan yang mengalami penyuburan karena lingkungan sekitar bisa disebabkan oleh masuknya nutrien dari aktivitas pertanian yang menggunakan bahan pupuk seperti pestisida dan lainnya.
“Jadi nutrien yang ada di dalam peraturan seolah olah menjadi pupuk bagi eceng gondok untuk tumbuh subur di perairan,” katanya.
Di sisi sifat negatifnya sebagai tumbuhan pengganggu perairan, eceng gondok juga memiliki segudang manfaatnya, selain bisa diolah sebagai pupuk kompos dan bahan baku produk kerajinan, viralnya bunga Eceng gondok juga bisa menjadi destinasi wisata alternatif jika dikelola dengan baik.
Gadis mengatakan selama keberadaan eceng gondok bisa dikelola dengan baik akan mendatangkan manfaat yang bernilai ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.
Seperti di luar negeri saat ini bibit eceng gondok dijual dengan harga cukup mahal salah satunya di Jepang dibandrol dengan harga 93 Yen atau setara dengan Rp12 ribu per bibit.
Artikel ini ditulis oleh: