Jakarta, Aktual.com — Kalimantan dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman tumbuhan terbesar di dunia. Oleh karena itu kegiatan penelitian dan konservasi keanekaragaman tumbuhan terutama di Kalimantan, sangat diperlukan untuk menyelamatkan kekayaan hayati nasional.

Merujuk kepentingan konservasi tersebut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah melakukan kegiatan penelitian di kawasan hutan calon tambang batubara di Kalimantan Timur. Kegiatan penelitian ini merupakan investasi tak ternilai bagi generasi di masa depan.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Prof. Dr. Enny Sudarmonowati mengatakan bahwa konservasi yang menyeluruh dan berkesinambungan diharapkan akan dapat menghambat secara efektif laju kepunahan keanekaragaman tumbuhan di Indonesia, yang mana persentase keragamannya termasuk yang terbesar di dunia.

“Kepunahan keanekaragaman plasma nutfah tumbuhan, merupakan kehilangan yang tak ternilai bagi ilmu pengetahuan,“ kata Enny di Jakarta, Selasa (8/9).

Menurutnya kegiatan penyelamatan keanekaragaman tumbuhan menjadi sangat penting, tidak hanya untuk jangka pendek semata. “Keanekaragaman jenis tumbuhan menyimpan potensi tak terbatas untuk kesejahteraan umat manusia di masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, Hendrian menyampaikan bahwa perlu dilakukan penelitian prapenambangan khususnya untuk menginventarisasi dan menyelamatkan keanekaragaman jenis tumbuhan serta mengenali karakter ekologis dari kawasan hutan dimana akan dilakukan penambangan, termasuk penambangan batubara.

“Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dasar bagi program rehabilitasi kawasan eks tambang,“ terang dia.

Kalimantan masih menyimpan banyak potensi spesies baru maupun spesies-spesies langka dan atau terancam yang sangat penting untuk dilestarikan. Di sisi lain, pemulihan kawasan pasca tambang batubara diharapkan dapat dilakukan melalui prinsip konservasi dengan menggunakan spesies tumbuhan lokal.

“Penyelamatan keanekaragaman tumbuhan dapat berjalan selaras dengan, dan sekaligus juga mendukung, upaya rehabilitasi kawasan eks tambang,“ ucap Hendrian.

Artikel ini ditulis oleh: