Selain itu, perseroan juga mengumumkan penunjukan John Riady sebagai Chief Executive Officer (CEO), Surya Tatang sebagai Chief Financial Officer, Peter Yu sebagai Director of Projects, dan Bret Matthew Ginesky sebagai Head of Investor Relations. Sedangkan Marshall Martinus akan melanjutkan tugasnya sebagai Chief Operating Officer.

“Saya merasa terhormat untuk memegang jabatan sebagai CEO Perseroan. Saya melihat peluang yang besar untuk membangun salah satu pengembang real estat terintegrasi terkemuka di Indonesia, untuk mendorong keunggulan operasional, fokus, dan pendekatan yang lebih disiplin dalam alokasi modal. Saya berharap dapat bekerja sama dengan Dewan Komisaris dan tim manajemen LPKR yang baru untuk memberikan nilai yang lebih besar kepada para pemegang saham kami,” ujar John Riady, CEO LPKR.

Adapun John Prasetio, Presiden Komisaris Independen yang ditunjuk, mengatakan dewan komisaris yang baru akan berfungsi sebagai penjaga visi, tata kelola, dan transparansi Perseroan. Dirinya berharap dapat memberikan pengawasan dan bekerja sama dengan John Riady serta tim manajemen perseroan untuk mewujudkan kinerja LPKR dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

Rincian program pendanaan komprehensif Rights Issue senilai USD730 juta, yang sepenuhnya dijamin oleh keluarga Riady membuktikan komitmen berkelanjutan dan kepercayaannya terhadap LPKR, keluarga Riady, melalui PT Inti Anugerah Pratama (IAP) atau anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki, akan bertindak sebagai pembeli siaga untuk setiap saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) tersisa yang tidak digunakan oleh pemegang saham lainnya.

Harga eksekusi HMETD telah ditetapkan oleh Perseroan dengan harga IDR 235 setiap saham. Harga eksekusi HMETD ini merupakan diskon 8.2 persen terhadap harga penutupan akhir saham perseroan pada 11 Maret 2019.

Penawaran Umum Terbatas ini harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada 18 April 2019, serta pernyataan pendaftaran Penawaran Umum Terbatas dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan diharapkan akan selesai pada semester pertama 2019, dengan rincian lebih lanjut akan diumumkan pada waktunya.

LPKR tetap berkomitmen pada kelanjutan pelaksanaan rencana divestasi asetnya, dengan target mendapatkan total penerimaan dana USD280 juta sampai akhir 2019. Pada 10 Januari 2019, LPKR mengumumkan penjualan sahamnya pada dua usaha patungan layanan kesehatan di Myanmar, yaitu 40% saham di Yoma Siloam Hospital Pun Hlaing Limited dan 35% saham di Pun Hlaing International Hospital Limited kepada OUE Lippo Healthcare Limited.

Penjualan ini diharapkan menghasilkan dana segar sebesar USD20 juta saat transaksi selesai pada semester pertama 2019. Pada tanggal 11 Maret 2019, LPKR menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) dengan Lippo Malls Indonesia Retail Trust, dimana LPKR setuju untuk menjual komponen ritel Lippo Mall Puri dengan total nilai penjualan USD260 juta.

Akuisisi ini ditargetkan selesai pada semester kedua 2019, tunduk pada persetujuan regulator, pemegang saham dan pihak-pihak lainnya.

Prasetio selaku Presiden Komisaris Independen mengatakan bahwa atas nama LPKR dan Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Theo L. Sambuaga dan para anggota Dewan Komisaris yang akan mengakhiri masa jabatannya yakni Agum Gumelar, Farid Harianto dan Sutiyoso yang telah menjabat sebagai Komisaris LPKR dalam beberapa tahun terakhir ini.

Artikel ini ditulis oleh: