Jakarta, Aktual.co — Bentrokan dalam aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM tak hanya memakan korban dari pihak mahasiswa. Puluhan wartawan pun yang melakukan peliputan aksi tersebut menjadi bulan-bulanan polisi.
Informasinya, polisi dengan membabi buta memukul salah seorang wartawan dari media nasional dengan menggunakan helm hingga mukanya mengalami pendarahan hebat.
Tak terima rekannya dipukuli puluhan wartawan mendatangi polisi dan terjadilah keributan antara aparat dengan wartawan.
Beberapa wartawan dipukuli dan ditendang oleh aparat, kamera video dan foto mereka pun ada yang dirusak. Wartawan dari televisi nasional yang sedang live, juga dipukuli oleh aparat yang sudah tidak terkontrol.
Ikbal, fotografer koran nasional, mengaku, selain dipukuli dan ditendang, memori kameranya dirampas oleh aparat.
“Polisi marah karena terjepret kamera saat mereka menangkapi mahasiswa,” ujarnya kesal.
Hal yang sama juga dialami Asep, juru foto dari koran lokal. Dia mengalami luka pada bagian betisnya karena ditendang dengan sepatu polisi, “Saya sudah menunjukkan Id Card, tapi malah kamera saya mau diambil,” katanya.
Hingga kini puluhan wartawan masih melakukan aksi menuntut pertanggungjawaban dari pihak kepolisian.
Artikel ini ditulis oleh: