Padang, Aktual.com —  Longsor terjadi pada 12 titik wilayah Kabupaten Agam, Sumatera Barat bersamaan tingginya curah hujan sejak Sabtu (30/1) sore hingga Minggu (31/01) malam.

“Titik longsor berada di Pantan menuju Ngarai Sianok Kecamatan Ampek Koto sebanyak enam titik dengan panjang 20 sampai 30 meter dan tinggi dua sampai dua meter,” demikian kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Yunaidi, kepada pewarta berita, di Lubuk Basung, Minggu (31/01).

Titik longsor juga terjadi di Sitijo Nagari Koto Gadang Kecamatan Ampek Koto sebanyak dua titik dengan ketinggihan longsor sekitar satu sampai dua meter dan panjang sekitar 10 meter.

Sementara di Sungai Landia Nagari Sungai Landia Kecamatan Ampek Koto sebanyak satu titik dengan panjang sekitar 10 meter dan tinggi sekitar satu meter.

Ia menambahkan, di Kelok 12 Nagari Maninjau Kecamatan Tanjung Raya sebanyak satu titik dengan panjang sekitar lima meter dan tinggi sekitar satu meter. Kelok 24 Nagari Matua Mudiak Kecamatan Matur sebanyak satu titik dengan panjang sekitar lima meter dan tinggi satu meter.

Selain itu, di Kampuang Melayu Nagari Sitalang Kecamatan Ampek Nagari sebanyak satu titik dengan panjang 10 sampai 14 meter dengan tinggi sekitar dua meter.

“Sungai Landia, Kelok 12 dan Kelok 24 sudah dibersihkan alat berat dan saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat,” katanya.

Untuk daerah lainnya, Satgas BPBD setempat bersama PU, TNI, dan masyarakat sedang membersihkan material yang menimbun badan jalan tersebut.

“Untuk membersihkan material tersebut juga dikerahkan alat berat dari kabupaten dan provinsi. Kita berharap pada Minggu ini, material longsor menimbun jalan sudah selesai dibersihkan sehingga kendaraan bisa melalui daerah itu,” katanya.

Longsor yang menimbun ruas jalan di Agam juga mengakibatkan satu unit warung dan satu unit rumah rusak berat akibat terbawa longsor milik Gadih (62).

Tidak ada korban jiwa, namun anak pemilik rumah atas nama Candra Gusti (28) mengalami luka robek pada bagian kepala. “Saat ini kita juga melakukan pendataan terkait kerugian akibat longsor ini,” katanya.

Dengan bencana longsor tersebut, ia mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara menghindari lokasi perbukitan.

Salah seorang warga Lubuk Basung, Andri (27), menambahkan, pihaknya sangat takut saat melalui Kelok 44 saat curah hujan tinggi karena daerah itu rawan longsor.

“Saat saya melalui Kelok 44 pada Sabtu sore, saya sangat takut longsor menimbun sepeda motor yang dikendarai,” katanya lagi menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara