Yayasan Sikola Mombine dan Pemerintah Kabupaten Sigi yang terdiri atas Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, BPBD, Camat Marawola dan Camat Sigi Biromaru telah duduk bersama berdiskusi pada Jumat (4/10).
“Melalui kegiatan ini tim Yayasan Sikola Mombine berkesempatan menjelaskan kembali program yang sudah dilakukan untuk pemulihan ekonomi yang menyentuh huntara Beka dan Lolu di Kabupaten Sigi. Yayasan Sikola Mombine melakukan aktivitas ekonomi bagi perempuan berbasis keluarga di bidang pertanian, perikanan, dan ‘small enterprise’,” ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, perempuan penyintas yang tinggal di huntara Desa Lolu menuntut hak mereka yang belum terpenuhi selama satu tahun setelah bencana mengenai jadup dan dana stimulan.
“Mereka merasa ada oknum yang sengaja memperlambat hak mereka yang berada di huntara, namun staf Bappeda Sigi menuturkan sumber dana hanya satu dari pusat. Tanpa bantuan NGO yang berdatangan, pemerintah pasti kewalahan karena yang ditangani bukan hanya satu desa tapi satu Kabupaten Sigi.
Namun jawaban dari staf Bappeda tersebut menjadi pemicu sebagian peserta yang hadir, pasalnya mereka yang tinggal di huntara seperti tidak dipedulikan dalam hal seperti ini,” sebutnya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sigi mengapresiasi Yayasan Sikola Mombine memfasilitasi pertemuan untuk menyamakan persepsi. Dinas Perindustrian Sigi menjanjikan untuk mengikutsertakan perempuan (ibu-ibu huntara) “vocal point” dalam pelatihan peningkatan kapasitas yang akan dilaksanakan nantinya.
Artikel ini ditulis oleh: