Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co — Mabes Polri telah mengirimkan sampel DNA atau data antem mortem dua WNI, yakni Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih yang dibunuh di Hong Kong beberapa waktu lalu. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie mengatakan, data tersebut akan dikirim melalui Kementerian Luar Negeri Indonesia.
“Petugas tidak berangkat hanya melalui Kemenlu. Teknologi kan sudah canggih, ketika dikirim, dipaskan ya sudah sama, dan bisa dipercaya,” kata Ronny di Mabes Polri, Senin (10/11).
Terkait waktu pemulangan dua jenazah WNI, Ronny mengaku belum mengetahui teknis hal tersebut.
Sebelumnya, Polri telah mengambil data antem mortem dari keluarga korban di Cilacap, Jawa Tengah dan Muna, Sulawesi Tenggara melalui tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri.
Pihak kepolisian Hong Kong telah menahan seorang pria warga negara Inggris bernama Rurik Jutting (29), Sabtu (1/11) lalu. Ia diduga telah melakukan pembunuhan terhadap dua perempuan asal Indonesia, bernama Sumarti Ningsih dan Jesse Lorena Ruri yang belakangan diketahui bernama asli Seneng Mujiasih.
Jutting merupakan bankir di Bank of America Marrill Lynch. Di dalam apartemen miliknya di Distrik Wan Chai, Hong Kong, ditemukan seorang perempuan dengan luka akibat pisau di leher yang kemudian tidak tertolong lagi.
Beberapa waktu kemudian, tubuh Sumarti dalam keadaan terpotong ditemukan di dalam koper di balkon apartemen tersebut. Namun, hingga Polisi masih belum mengetahui perihal profesi kedua perempuan tersebut di Hong Kong.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby