Jakarta, Aktual.com – Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menyatakan pihaknya terus mengembangkan madrasah berasrama dan berharap pengembangan tersebut menghasilkan distingsi berupa penguatan pemahaman keagamaan siswa yang lebih mendalam dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berbicara saat menjadi narasumber pada kegiatan Pengembangan Kurikulum Madrasah Berasrama dan Madrasah Riset di Serpong, Kamis (1/6), Kamaruddin menyatakan pengembangan madrasah berasrama juga meningkatkan kemampuan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris bagi siswa.

Selain itu juga keterampilan keagamaan yang sederhana namun dibutuhkan masyarakat. Diantaranya keterampilan ceramah, tajhizul mayyit (mengurus mayat) serta praktik keagamaan lainnya yang dibutuhkan di masyarakat.

Kasubdit Kurikulum Basnang Said mengatakan, madrasah berasrama terdiri dari MAN Insan Cendekia (MAN IC), MAN Program Keagamaan (MAN PK), serta madrasah lain termasuk jenjang MTs yang sudah dilengkapi dengan sarana berupa asrama siswa. Karena berasrama, maka proses pembinaan di madrasah ini berlangsung selama 24 jam.

“Para siswa mendapatkan pendidikan tambahan berupa penguatan bahasa asing, Arab dan Inggris, pendalaman agama, penguatan skill dan soft skill, pembinaan keterampilan pidato, serta pendalaman ilmu agama berbasis kitab kuning,” terangnya.

Menurutnya, madrasah berasrama sebenarnya sudah banyak dikembangkan oleh masyarakat, utamanya kalangan pesantren. Mulai tahun ini, lanjutnya, Kementerian Agama baru mewajibkan 20 MAN IC dan 10 MAN PK untuk mengembangkan madrasah berasrama.

Selain itu, ada juga sejumlah madrasah reguler yang sudah mulai mengembangkan madrasah berasrama, antara lain: MAN 4 Jakarta dan MTsN 31 Jakarta. Target kami, para siswa bisa lebih fokus dalam belajar. Selain itu juga menghindrakan mereka dari pergaulan bebas, jelas Basnang.

Artikel ini ditulis oleh: