Di sisi lain, katanya, Hotel Manohara merupakan hotel berbintang yang benar-benar menjaga kualitas makanan dan pelayanan, seperti menggunakan roti tawar yang berkualitas tinggi. Di tempat itu terdapat sisa roti yang kedaluwarsa dan tidak digunakan.

“Maka kami mengolahnya menjadi ‘clay’ atau malam berwarna kuning dan hijau,” katanya.

Ia menjelaskan “clay” atau malam itu digunakan bersama papan putar lapis tiga berbentuk lingkaran menyerupai jam dinding. Ketika jarum jam diputar dan menunjuk ke salah satu aksara Jawa, siswa diminta membentuk “clay” sesuai aksara tersebut lalu ditempelkan di media tersebut.

“Melalui metode tersebut siswa dapat mudah mengingat aksara Jawa yang dibentuknya tadi. Setelah menggunakan metode tersebut, kemampuan menulis aksara Jawa para siswa dapat meningkat,” katanya.

Ia berharap, ke depan Romusa lebih mempermudah proses pembelajaran. “Kami juga berharap agar proposal Pengabdian Kepada Masyarakat (PKMM) ini mendapat kesuksesan di pimnas mendatang,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid